Sabtu, 07 November 2015

just show them who you truly are

Ini adalah sebuah kisah tentang seorang anak perempuan, yang merupakan anak dari sebuah keluarga yang sangat sederhana. Ayun beitulah namanya, keluarganya sangat sederhana, karena mereka masih bisa tinggal di tempat yang layak, makan makanan yang layak, bahkan menyekolahkan anaknya di kampus terbaik. Bukan menyekolahkan dengan biaya full tapi dengan beasiswa pembayaran uang kuliah yang ditanggung pihak kampus, jadi orang tuanya tinggal memberinya uang saku.
Kabarnya dia tinggal di sebuah rumah kecil, bukan rumah pribadi tapi cukup untuk menapung satu keluarganya. Ayu cukup manis, berisi dan terlihat anggun. Ayahnya bekerja sebagai penjual majalah di pasar. Ibunya bekerja sebagai tukang jahit namun jarang dapat proyek jahitan.
Kondisi keluarga yang sedemikian membuatnya minder. Ia diajak tinggal oleh salah satu temannya, karena temannya ini tinggal sendiri di sebuah rumah besar. Serasa seperti rumah sendiri. Makan, nonton, mandi dll, dia bisa lakukan di rumah itu. Meminjam baju temannya yang kaya, membuatnya menyembunyikan identitas aslinya dari teman temannya di kampus.
Suatu ketika, karena hal yang tidak diinginkan dia melakukan sebuah kesalahan. Kesalahan yang membuatnya harus mengakui semua identitasnya yang sebenarnya. Dan hanya sebagian kecil orang yang tahu. Tidak mengakui orang tuanya, rumahnya, pekerjaan mereka, kondisinya, semua itu ia sembunyikan dan dipendam rapat rapat. Namun, kini terbongkar.

Inti dari kisah ini adalah, jangan pernah menutupi identitasmu yang sesungguhnya. Orang tuamu, pekerjaan mereka, keuanganmu. Jika seorang yang tulus bersedia menjadi temanmu ia tak akan melihatmu dari background mu. Terima dan syukurilah apa yang ada karena hidup adalah anugrah J

GOD! My Mom is Getting Mad at Me

Okay, kita mulai dari kasus yang paling sering dirasain anak nakal rumahan. Apa yang kamu lakukan kalau mamamu marah sama kamu. You will be mad too, yeah of course. Tapi sebenernya mama itu gak akan pernah marah kalau gak lagi badmood. Itu sih sepengalamanku. Mamaku marah sama aku kalau aku gak nurutin keinginannya dia, gagal dalam sesuatu yang jadi targetnya, atau bahkan ketika aku sedang kesel banget dan marah marah gak jelas di rumah.
Sebenernya aku ngerasa agak keberatan. Aku punya 2 adik laki-laki. Yang satu masih SMA dan yang satu lagi masih berumur 2,5 tahun. Januari lalu mamaku resign dari tempat kerja, karena pengasuh adiku berhenti dan gak tega nitip-nitipin adiku sana sini. Aku lebih suka mama kerja. Why? Because sesama perempuan pasti memiliki daya pikir yang sama dalam memanfaatkan uang. You know what I mean.