Minggu, 29 November 2020

Story about me, when i become a doctor

 

Akhirnya, saat yang ditunggu tunggu telah tiba. Aku berhasil menyelesaikan studiku di fakultas kedokteran. Total lama kuliahku, sejak 2013 hingga 2019, sekitar 6 tahun lah ya ^^, sesuai dengan rata rata lama lulus dokter

Di Indonesia, setiap dokter diwajibkan mengikuti program intenrsip dari kemenkes, dimana kita akan ditempatkan di seluruh wilayah di Indonesia. Kita bebas memilih ingin dimana kita ditempatkan, namun setiap tempat memiliki kuota, jadi kalau terlambat mengklik wahana tersebut kamu bisa kehabisan

Aku dapat di sebuah rumah sakit militer di Bali. Untung deket banget sama rumah, jadi gak perlu banyak biaya akomodasi haha.

Sebenarnya diperdebatkan program ini, karena seolah dokter setelah tamat pun belum siap untuk praktek mandiri. Menurutku sih itu dari sistem Pendidikan kita yang diubah, dulu sejak koas di rumah sakit lebih bebas untuk menangi pasien, sekarang rata rata fakultas membatasi hal tersebut dan koas hanya sebagai observer (aka penonton) padahal yang kita perlukan adalah skill. Di tempatku koas kami masih bisa melakukan berbagai tindakan dengan pengawasan dari residen, mungkin di tempat lain juga sama hanya batasan yang berbeda.

Nahhhh setelah menjadi dokter dan internsip kita mulai memiliki tanggung jawab, mungkin karena aku di rumah sakit tipe A koasnya jadinya untuk kasus sederhana (batuk pilek, dkk kita jarang sekali ketemu) jadinya disini aku belajar bagaimana jadi dokter faskes 1 (kalau gak paham singkatan singkatanku di atas di search aja ya haha)

Aku jadi paham bagaimana kita benar benar menangani konflik, keluarga pasien yang sangat sulit diberi edukasi, pasien yang keluhannya berubah ubah, dan juga jika kita salah diagnosis.

Semua itu adalah proses belajar, setiap orang pasti pernah berbuat salah, hanya saja disini kita harus sangat meminiminalisir kesalahn fatal karena nyawa juga taruhannya.

Sekarang aku sudah selesai internsip, mulai praktek mandiri di tempat seniorku dan memang, semakin hari semakin banyak kasus yang kita temui semakin asik, aku merasa itulah hal sebenarnya yang membuatku tumbuh dan berkembang. Banyak banget diagnosis yang udah gak se khas teori, jadi disinilah pengalaman kita dapatkan.

Seneng banget kalau ada pasien datang lagi dan bilang pengobatan yang sebelumnya bagus haha

Itu kepuasan tersendiri untuk semua dokter

Memang sih, kadang kita pasti lelah, kita punya masalah, itu bakal ngaruh sama sikap kita ke pasien dan logisnya kita berpikir

Sekarang aku juga lagi mendaftar untuk menjadi seseorang yang bisa mengabdi ke seluruh Indonesia, doakan semoga aku lulus ^^

Sekian dari aku, intinya apapun yang kalian putuskan untuk kalian lakukan, kalian harus totalitas disana. Sesulit apapun itu, jika kalian sudah mengusahakan yang terbaik kalian akan puas dengan hasilnya. Jika ada pertnyaan atau mau ngobrol bisa via email meldahayu97@gmail.com (yahoo mau tutup dan aku gatau gimana cara ganti email blogku ini haha

Oh iya, ada beberapa yang chat aku via Instagram untuk konsul terkait isi blogku, kalau mau silakan ^^

Terimakasih sudah membaca, hv a nice day….

Selasa, 24 Maret 2020

Maret 2020, Kisah Yang Akan Menjadi Sejarah Hebat Dunia


Saat aku menulis ini, dunia memang sedang dalam chaos chaosnya. Coronavirus, baru ditemukan kurang dari 3 bulan yang lalu dan sekarang bahkan sudah menginfeksi sekian ratus ribu orang dunia.
Tepat di tanggal yang sama bulan Februari lalu, aku bahkan masih bisa jalan ke Malaysia. Masyarakat waswas namun tidak segawat saat ini.
Sebagai salah satu tenaga kesehatan tentunya aku takut banget. Bukan takut kena virus ke diri sendiri, aku lebih takut nularin ke keluarga, orang sekitar, dan pasien lain. Kita yang paling rawan banget kena virus ini karena kontak sama pasien.
Sekarang, banyak negara lockdown. Di Indo sendiri sudah mencapai 600an kasus dalam waktu kurang dari 1 bulan. Masker habis dimana mana, hand sanitizer habis
Perekonomian jatuh, banyak pekerja swasta PHK. Tempat wisata tutup, penerbangan sepi.
Aku gak tau kapan ini akan berakhir, obat belum ditemukan secara pasti, dan disini harusnya dilakukan tes masal untuk menyaring kasus sebanyak banyaknya. But yah, we don’t do that yet
Stayathome bagi orang orang yang memang sudah dirumahkan kayaknya susah banget disni, masih banyak yang keluyuran keluar rumah dengan alas an gajelas