Sabtu, 03 November 2012

cerpen Kurasakan akhir penantianmu



Kurasakan akhir penantianmu

Daun daun kering itu, kini telah diterbangakan oleh angina kemarau ini, begitu sunyi rasanya. Aku berjalan melewati taman-taman itu, meperhatikan dua kupu-kupu yang beterbangan, saling bersenda gurau dalam lamunan sunyi angin, aku berlari, seakan ingin kukejar mereka. Kebahagiaan itu, kedamaian itu, aku ingin mendapatkan itu kembali. Namun, mereka telah pergi, jauh sebelum bisa kulihat lagi. Benar, semua itu telah pergi, orang yang selama ini kucintai, telah pergi.

Puisi Ketika mentari takkan kembali



Ketika mentari takkan kembali

Rantauan sayap-sayap kecil
Menari tertatih rindukan rembulan
Sayup semayup senandung angin
Menyanyi dalam dinginnya samudra
Ketika sajak air mata melantun tangis
Tanpa sendunya irama itu aku menangis