Ketika mentari takkan
kembali
Rantauan sayap-sayap kecil
Menari tertatih rindukan rembulan
Sayup semayup senandung angin
Menyanyi dalam dinginnya samudra
Ketika sajak air mata melantun tangis
Tanpa sendunya irama itu aku menangis
Rasanya semua begitu sempurna
Setenggak air hujan ditengah hangatnya keheningan
Melambai-lambailah pucuk pucuk daun
Mengucapkan sepenggal kata perpisahan
Hingga jatuhnya serpihan mereka ke tanah
Hancur musnah dan pergi
Bersama dirimu mentari
Yang kini takkan pernah kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar