RIAN
AND RAIN
Kupetik
gitarku sambil melantunkan lagu-lagu, seakan jiwaku terbawa dalam
senandung-senandung sunyi lirik-lirik lagu itu. Tiba-tiba seseorang menepuk
punggungku dari belakang, “Rain, berangkat sekarang”, segera kuletakan gitarku
diatas ranjang dan segera beranjak meninggalkan kamar mungilku. Seperti biasa, aku berangkat
sekolah bersama Rian, kakakku sekaligus saudara kembarku. Namaku Rainy, Mama
memberi nama itu karena kami dilahirkan dimalam saat hujan turun sangat deras.
Dan ia pun tak menyangka, Tuhan akan memberikanny seorang gadis dan laki-laki
yang sangat mirip dalam beda waktu hanya 2 menit. Itu adalah kebahagiaan tak
ternilai bagi Mama.