Era
globalisasi dewasa ini memberi berbagai kemudahan dan fasilitas untuk menunjang
kehidupan manusia. Bermacam-macam fasilitas seperti internet, computer tablet,
ataupun handphone yang kini semakin hari dibuat semakin praktis dan fleksibel
bagaikan sudah menjadi sahabat manusia dalam aktivitasnya. Semua fasilitas itu
membuat manusia jadi semakin mudah menjangkau berbagai belahan dunia dan
mengetahui berbagai informasi baru yang terjadi sehingga dunia ini terasa
sangat sempit. Sebut saja internet dan handphone, interaksi kedua benda ini
sudah tak asing lagi dimata remaja, tiap waktu tiap saat dan dimanapun kedua
hal ini menjadi arena permainan tersendiri didunia para remaja. Internet
membuat mereka dapat mengeksiskan diri di media sosial seperti facebook tanpa ada batasan waktu. Dalam
kesehariannya memang tak dapat dipungkiri bahwa media sosial sangat penting
mengingat berbagai pekerjaan, aktivitas, dan tugas-tigas sekolah pun memerlukan
fasilitas tersebut. Namun, bagaimana
jika media sosial seperti facebook
tersebut malahan menjadi media ekspresi diri yang negatif bagi remaja? Mereka
dapat meng-upload semua foto ataupun
video yang mereka buat, jika banyak teman yang menyukai foto ataupun video
tersebut, secara psikologis itu akan membangkitkan rasa narsisme dalam diri mereka sendiri. Namun lain hal jika malahan teman
mereka mengomentari foto atau video tersebut dengan kata-kata mengejek atau
mem-bully mereka, maka sebaliknya,
itu akan menjatuhkan rasa percaya diri mereka. Tentunya hal tersebut akan
menjadi pemasalahan baru dalam dunia pendidikan dewasa ini.
Rabu, 10 Juni 2015
Senin, 08 Juni 2015
Sinopsis Anime: Akame ga Kiru (Akame ga Kill)
anime ini release tahun 2014 (kalau nggak salah). dari awal episode bener bener seru bangettt. oke lets get started...
kisah ini diawali oleh seorang laki-laki bernama Tatsumi yang pergi merantau ke ibukota. dia pengen jadi kayak tentara gitu disana dan bantu desanya yang kelaparan. sebenrnya dia sama 2 temennya, tapi mereka pisah waktu dijalan. sampai di ibukota dia ketemu sama Leone, ehternyata dia ketipu. dan ngeliat gimana sebenernya pusat kota itu dia hampir nyerah. banyak korupsi, orang orang jahat dan kelaparan. tapi ada seorang gadis kaya yang ngajak dia tinggal dirumahnya. dia ngerasa masih ada orang baik di kota ini. suatu malem dia ngeliat ada penyusup dan dia pengen nolongin si gadis ini, disitulah dia ketemu sama Night Rider. ternyata night rider adalah organisasi yang bertujuan menghancurkan pusat korupsi ibukota. setiap dari mereka punya Teigu, senjata dengan kekuatan tertentu, ada yang berupa logam, hewan, manusia, dll.
kisah ini diawali oleh seorang laki-laki bernama Tatsumi yang pergi merantau ke ibukota. dia pengen jadi kayak tentara gitu disana dan bantu desanya yang kelaparan. sebenrnya dia sama 2 temennya, tapi mereka pisah waktu dijalan. sampai di ibukota dia ketemu sama Leone, ehternyata dia ketipu. dan ngeliat gimana sebenernya pusat kota itu dia hampir nyerah. banyak korupsi, orang orang jahat dan kelaparan. tapi ada seorang gadis kaya yang ngajak dia tinggal dirumahnya. dia ngerasa masih ada orang baik di kota ini. suatu malem dia ngeliat ada penyusup dan dia pengen nolongin si gadis ini, disitulah dia ketemu sama Night Rider. ternyata night rider adalah organisasi yang bertujuan menghancurkan pusat korupsi ibukota. setiap dari mereka punya Teigu, senjata dengan kekuatan tertentu, ada yang berupa logam, hewan, manusia, dll.
Etiologi Perilaku Psikopatik
Ini adalah salah satu student project kelompokku tentang Etiologi Perilaku psikopatik, semoga membantu ^_^
BAB
I
PENDAHULUAN
Di
antara semua gangguan kepribadian antisosial, psikopatik merupakan salah satu
gangguan kepribadian yang dapat mendasari tindakan kejahatan serius. Menurut
Hare (2006) psikopatik adalah kepribadian yang ditandai dengan daya tarik dan
emosi yang dangkal, kurangnya rasa empati dan perasaan bersalah, kurangnya
memberikan respon terhadap suatu impuls, penuh dengan kebohongan, dan memiliki
sifat antisosial yang menetap. Psikopat kurang memiliki hati nurani dan
perasaan terhadap orang lain. Mereka mengambil apa yang mereka inginkan dan
melakukan apa yang mereka harapkan, melanggar norma sosial dan berekspektasi
terhadap sesuatu tanpa adanya rasa menyesal atau bersalah.1
Langganan:
Postingan (Atom)