Minggu, 30 April 2017

when i feel, im the worst

Aku mau nyeritain cerita ketika aku stase pertama di koass. Memang ini menurutku stase yang pelajarannya paling susah buat dingertiin, tapi pas aku ngejalanin stase ini aku menikmati banget kok karena prakteknya banget dan bisa nyoba real di pasien.
Sebagai permulaan, lets say that aku punya pengalaman yang buruk banget disini. Pertama masuk koass dan aku sudah mencetak rekor yang buat aku ngerasa “i am the worst”
Aku udah berusaha banget banget bangert like i always do. Siapa sih yang mau di cap bodoh di tempat yang kamu seharusnya nunjukkin yang terbaik yang kamu bisa.

Senin, 16 Januari 2017

CERPEN: Memories of the Rain

                                    
ini adalah salah satu cerita yang maunya aku buat novel tapi gak selesai wkwk, bahasaku masih agak kaku. maklum masih newbie, silahkan dibaca kalau mau

PROLOG
Senja sore itu begitu menakjubkan.Sinar matahari kemerahan perlahan menembus samudra langit yang luas, melewati lembutnya awan putih yang melaju perlahan.
 Aku tidak akan pernah lupa, bagaimana ekspresi Ren sore itu. Senyum manisnya menghiasi wajah pucatnya yang sedikit kemerahan terpapar hangatnya mentari sore
“Seneng banget dapat ke pantai bareng kamu, Ka” kata Ren seraya memalingkan wajahnya ke arahku.Aku membalas kata-katanya dengan senyuman.
Aku dan Ren adalah teman sejak kecil. Rumah kami hanya terpisah beberapa blok. Sekarang usia kami 11 tahun, masuk di sekolah yang sama dengan Ren membuat aku dan dia terlihat seperti kakak dan adik.
Wajahnya yang agak pucat membuat ekspresinya terlihat agak sedih.Lembaran kain bulu bermotif garis membalut tubuhnya.baju kaos dengan panjang menutupi pergelangan tangannya, dan celana kain warna biru yang menutupi seluruh kakinya.

“Ren, apa kamu akan kembali lagi ke rumah sakit?” tanyaku dengan nada khawatir.Suaraku selalu terasa bergetar tiap kali aku tanyakan itu padanya. Ketika aku tau ia masuk rumah sakit beberapa minggu lalu, aku menangis di rumah seharian. Aku rindu ren.