
ini adalah salah satu cerita yang maunya aku buat novel tapi gak selesai wkwk, bahasaku masih agak kaku. maklum masih newbie, silahkan dibaca kalau mau
PROLOG
Senja
sore itu begitu menakjubkan.Sinar matahari kemerahan perlahan menembus samudra
langit yang luas, melewati lembutnya awan putih yang melaju perlahan.
Aku tidak akan pernah lupa, bagaimana ekspresi
Ren sore itu. Senyum manisnya menghiasi wajah pucatnya yang sedikit kemerahan
terpapar hangatnya mentari sore
“Seneng
banget dapat ke pantai bareng kamu, Ka” kata Ren seraya memalingkan wajahnya ke
arahku.Aku membalas kata-katanya dengan senyuman.
Aku
dan Ren adalah teman sejak kecil. Rumah kami hanya terpisah beberapa blok.
Sekarang usia kami 11 tahun, masuk di sekolah yang sama dengan Ren membuat aku
dan dia terlihat seperti kakak dan adik.
Wajahnya
yang agak pucat membuat ekspresinya terlihat agak sedih.Lembaran kain bulu
bermotif garis membalut tubuhnya.baju kaos dengan panjang menutupi pergelangan
tangannya, dan celana kain warna biru yang menutupi seluruh kakinya.
“Ren,
apa kamu akan kembali lagi ke rumah sakit?” tanyaku dengan nada
khawatir.Suaraku selalu terasa bergetar tiap kali aku tanyakan itu padanya.
Ketika aku tau ia masuk rumah sakit beberapa minggu lalu, aku menangis di rumah
seharian. Aku rindu ren.