Sabtu, 25 Juli 2015

Synopsis: From Up On Poppy Hill


Setelah perang dunia, Umi selalu menaikan bendera di depan rumahnya yang merupakan tanda untuk ayahnya. Ketika perang, ayah umi yang seorang kapten kapal,  berlayar untuk memasok persediaan, namun kapalnya terkena ranjau dan tenggelam. Ia memiliki seorang adik laki-laki dan adik perempuan. Suatu ketika di sekolahnya, anak anak laki-laki berkampanye untuk menolak penghancuran gedung club mereka. Seorang anak bernama Shun Kazama melompat dari lantai atas dan tercebur di kolah tepat di sebelah umi. Umi mendekatinya dan memberikan pertolongan namun difoto oleh anak laki-laki lainnya, kemudian ia melepaskan tangah shun dan shun terjatuh kembali ke air.
Semenjak itu shun menjadi terkenal dan adik umi yang satu sekolah dengannya meminta umi untuk menemaninya meminta tanda tangan shun. Terpaksa umi menurutinya dan mereka berdua menuju gedung club yang ingin dihancurkan. Suasana sangat kotor, dan tampak usang. Ada banyak club disana dan anggotaya hanyalah anak laki-laki. Disitulah umi pertamakali membantu shun mengerjakan tugas dari club pemberitaan sekolah. Umi mengajukan ide untuk membersihkan dan merenovasi tempat itu.

Suatu ketika diadakan perpisahan di rumah umi, seorang saudaranya akan pergi dari sana, dan mereka mengundang beerapa orang termasuk shun dan seorang aak laki-laki yang merupakan ketua di sekolah itu (aku lupa namanya, gomen  -_-). Umi menunjukkan foto ayahnya bersama 2 orang teman laki-laki ayahnya dulu. Shun sadar bahwa pria yang dibilang adalah ayah umi tersebut merupakan ayah kandungnya. Kemudian ia bertaya pada ayahnya. Ketika itu angina kencang, mereka baru saja kehilangan seorang anak. Saat itulah ayah umi membawa seorang bayi laki-laki yang ternyata adalah shun. Kemudian ia dirawat oleh orang tua nya yang sekarang.
Setelah kejadian itu shun yang menyadari perasaannya pada umi berusaha untuk menjauhi umi. Saat pulang sekolah, hujan deras, umi sengaja menunggu shun di depan pagar sekolah. Ketika itulah umi tahubahwa mereka adalah kakak dan adik.
Beberapa hari setelah itu ibu umi pulang dari amerika tempatya belajar. Umi menanyakan hal tersebut pada ibunya. Ibunya menceritakan bahwa bayi yang dibawa ayahnya adalah anak seorang sahabatnya yang meninggal dalam kecelakaan bersama istrinya. Ayahnya tak ingin anak itu berakhir di panti asuhan namun ketika itu juga ibunya sedang mengandung umi. Maka ayahnya mendaftarkan shun di balai desa sebagai anaknya kemudian membawa shun ke rumah orang tua shun yang sekarang.
Suatu ketika shun, ketua, dan umi menuju ke kantor orang yang ingin menghancurkan gadung club mereka tersebut. Padahal sudah dengan susah payah anak anak membersihkannya. Orang tersebut setuju untuk melihat kondisi gedung tersebut. Pulang dari kantornya. Umi dan shun jalan berdua. Saat itu umi mengatakan bahwa ia menyukai shun dan shun pun begitu.
Tepat dimana hari kepala kantor itu menuju ke gedung club. Ayah shun menelpon bahwa sekarang orang ketiga dalam foto itu datang ke pelabuhan dan akan berangkat 40 menit lagi. Shun dan umi bergegas menuju pelabuhan. Disanalah orang tersebut menceritakan kebenaran bahwa  salah seorang teman mereka meninggal dalam kecelakaan. Dan bagaimana shun bisa berada di keluarganya yang sekarang. Saat itu semua tampak jelas dan itu artinya mereka bisa berdua bukan?

Aku suka banget cerita ini. Karakter perempuannya mandiri dan kuat. Banyak sekali makna dalam cerita ini. Makasii udah baca, maaf bahasanya agak kacau soalnya aku berusaha menyingkat cerita hahahah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar