Setelah perang dunia, Umi selalu menaikan bendera di depan
rumahnya yang merupakan tanda untuk ayahnya. Ketika perang, ayah umi yang
seorang kapten kapal, berlayar untuk memasok
persediaan, namun kapalnya terkena ranjau dan tenggelam. Ia memiliki seorang
adik laki-laki dan adik perempuan. Suatu ketika di sekolahnya, anak anak
laki-laki berkampanye untuk menolak penghancuran gedung club mereka. Seorang anak
bernama Shun Kazama melompat dari lantai atas dan tercebur di kolah tepat di
sebelah umi. Umi mendekatinya dan memberikan pertolongan namun difoto oleh anak
laki-laki lainnya, kemudian ia melepaskan tangah shun dan shun terjatuh kembali
ke air.
Semenjak itu shun menjadi terkenal dan adik umi yang satu
sekolah dengannya meminta umi untuk menemaninya meminta tanda tangan shun. Terpaksa
umi menurutinya dan mereka berdua menuju gedung club yang ingin dihancurkan. Suasana
sangat kotor, dan tampak usang. Ada banyak club disana dan anggotaya hanyalah
anak laki-laki. Disitulah umi pertamakali membantu shun mengerjakan tugas dari
club pemberitaan sekolah. Umi mengajukan ide untuk membersihkan dan merenovasi
tempat itu.
Suatu ketika diadakan perpisahan di rumah umi, seorang
saudaranya akan pergi dari sana, dan mereka mengundang beerapa orang termasuk
shun dan seorang aak laki-laki yang merupakan ketua di sekolah itu (aku lupa
namanya, gomen -_-). Umi menunjukkan
foto ayahnya bersama 2 orang teman laki-laki ayahnya dulu. Shun sadar bahwa
pria yang dibilang adalah ayah umi tersebut merupakan ayah kandungnya. Kemudian
ia bertaya pada ayahnya. Ketika itu angina kencang, mereka baru saja kehilangan
seorang anak. Saat itulah ayah umi membawa seorang bayi laki-laki yang ternyata
adalah shun. Kemudian ia dirawat oleh orang tua nya yang sekarang.
Setelah kejadian itu shun yang menyadari perasaannya pada
umi berusaha untuk menjauhi umi. Saat pulang sekolah, hujan deras, umi sengaja
menunggu shun di depan pagar sekolah. Ketika itulah umi tahubahwa mereka adalah
kakak dan adik.
Beberapa hari setelah itu ibu umi pulang dari amerika
tempatya belajar. Umi menanyakan hal tersebut pada ibunya. Ibunya menceritakan
bahwa bayi yang dibawa ayahnya adalah anak seorang sahabatnya yang meninggal
dalam kecelakaan bersama istrinya. Ayahnya tak ingin anak itu berakhir di panti
asuhan namun ketika itu juga ibunya sedang mengandung umi. Maka ayahnya
mendaftarkan shun di balai desa sebagai anaknya kemudian membawa shun ke rumah
orang tua shun yang sekarang.
Suatu ketika shun, ketua, dan umi menuju ke kantor orang
yang ingin menghancurkan gadung club mereka tersebut. Padahal sudah dengan
susah payah anak anak membersihkannya. Orang tersebut setuju untuk melihat
kondisi gedung tersebut. Pulang dari kantornya. Umi dan shun jalan berdua. Saat
itu umi mengatakan bahwa ia menyukai shun dan shun pun begitu.
Tepat dimana hari kepala kantor itu menuju ke gedung club. Ayah
shun menelpon bahwa sekarang orang ketiga dalam foto itu datang ke pelabuhan
dan akan berangkat 40 menit lagi. Shun dan umi bergegas menuju pelabuhan. Disanalah
orang tersebut menceritakan kebenaran bahwa
salah seorang teman mereka meninggal dalam kecelakaan. Dan bagaimana
shun bisa berada di keluarganya yang sekarang. Saat itu semua tampak jelas dan
itu artinya mereka bisa berdua bukan?
Aku suka banget cerita ini. Karakter perempuannya mandiri
dan kuat. Banyak sekali makna dalam cerita ini. Makasii udah baca, maaf
bahasanya agak kacau soalnya aku berusaha menyingkat cerita hahahah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar