Senin, 08 Agustus 2016

What do you think about “Married by Accident” among students?


Long time banget gak nulis… dan aku baru inget tulisan terakhirku bilang kalau aku pingin buat cerita soal special ability. But sorry, I forget about that. Now, I just want to discuss about married by accident, soalnya akhir akhir ini banyak aku denger cerita anak-anak SMA udah nikah. Yah, you know what the pople think.
Sebenarnya menikah usia muda gak ada salahnya. Mau nikah dari masih anak-anak pun yang penting orang tua setuju gak masalah (kayak jaman kerajaan dulu), tapi kan sekarang udah ada undang-undang yang mengatur. Wkwk, sorry melenceng sedikit.
Kalau di usia aku yang udah kuliah gini (sekitar 19 ke atas), wajar sih karena kita bisa dibilang sudah dewasa. Tapi sebenarnya yang paling utama aku pikirin kenapa aku kontra banget sama temen temenku yang nikah di umur segini adalah mereka belum punya pekerjaan. In case, orang tua kaya punya banyak warisan sih masih gak masalah. Tapi apakah kalian gak malu mengandalkan orang tua dan bergantung sama mereka. Setidaknya sebagai seorang kita harus punya prinsip bahwa kita harus bisa melampaui orang tua kita.
Masalah yang kedua adalah labil. Walaupun dibilang sudah dewasa (d
iatas 17). Tapi gak menutup kemungkinan kamu gak akan bisa ngatur rumah tanggamu sendiri. Punya anak dan lain lain. Temenku yang nikah dari usia 18 pun sekarang mertuanya yang ngurusin anaknya, dan dia masih kuliah, sama kayak aku. Kalau aku sampai di rumah buka laptop, nonton anime, makan, tiduran. Dia ngurusin anak, malemnya nungguin anaknya kalau nangis, belum lagi mikirin tugas, dll. No problem buat kamu yang punya pembantu. Tapi menurutku semua itu bakal ngorbanin masa muda kita yang Cuma sekali.
Kalau prinsipku sih, sekolah, karir, baru nikah. Nikah setelah kita punya rumah, dan paling enggak udah nyiapin dana untuk punya anak nantinya. Aku baru baca sebuah buku yang judulnya “Alpha Girl” (sorry, lupa nama pengarangnya, soalnya bukunya minjem sama temen). Bukunya cantik, dan simpel. Enak banget buat dibaca. Dan itu bakal ngebentuk kembali mindset kita sebagai perempuan. Recommended banget dah!

Sekian ceritaku hari ini, cukup singkat hahaha. Terimakasih yang sudah membaca walaupun tulisanku kali ini sedikit aneh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar