KECERDASAN
ANAK BUKAN HANYA DITEMPA DISEKOLAH
Setiap
manusia dianugrahi kecerdasan masing-masing oleh Tuhan, tetapi terkadang
beberapa orang hanya mengukur kecerdasan seorang anak lewat prestasi disekolah
padahal itu hanyalah kecerdasan dalam akademik saja. Sebenarnya kecerdasan itu
seharusnya dapat tumbuh seimbang, antara akademik, emosional, dan sosial.
Kebanyakan
siswa memiliki kecerdasan akademik yang luar bisa, namun dari segi emosionalnya
sangat kurang. Inilah yang menjadi masalah psikologis siswa tersebut. Seperti
yang kita tahu bahwa sosialisasi penting untuk perkembangan emosional, jika
siswa tidak memiliki kecerdasan emosional maka sosialisasi pun tak berjalan
dengan sempurna dan menyebabkan anak tersebut dapat tertinggal informasi
disekitarnya ate tidak memiliki teman.
Dia
akan memandang suatu masalah dari segi pandangnya sendiri tanpa saran dari
orang lain. Jadi kemungkinan besar jalan yang ia pilih dapat saja salah dan
menimbulkan perilaku menyimpang. Secara tidak langsung anak tersebut dapat
dikatakan egois. Kecerdasan emosional juga berupa music dan estetika. Music
menyebabkan otak menjadi relaks dan tenang, estetik memacu imajinasi dan
pemikiran otak kanan sehingga terjadi keseimbangan pengetahuan antara otak
kiri.
Untuk
iu diperlukan kepedulian dari orang tua akan anak, dimana bukan hanya pelajaran
sekolah berupa buku-buku dan teori yang dipelajari, namun aplikasi dan praktek
juga sangat penting, karena teori takkan berarti tanpa praktek. Pengertian akan
music dan estetis dengan visualisasi dan auditori akan menyebabkan tercapainya
keseimbangan kecerdasan pada anak. Karena kesuksesan adalah sebuah tercapaiya
keseimbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar