Minggu, 28 April 2013

Cerpen"Moment of valentine"


Moment of Valentine

        Hari-hari ujian sekolah datang menanti, kesibukanku belajar sekarang ini, hanya belajar dan belajar, huuh... sangat melelahkan, tapi aku sangat berharap ada sedikit moment-moment manis yang bisa kukenang di akhir-akhir kebersamaanku dengan teman-teman sekolahku, seperti saat 14 February sebulan yang lalu:

Cerpen "Surat dalam kotak biru"


ini adalah kisah seorang temanku:

Surat Dalam Kotak Biru

            hari yang melelahkan sepulang sekolah, aku tertidur dikamarku sambil mendengarkan musik, tiba-tiba hp ku berbunyi, “tid”,
kamu Lina kan?
Ada sebuah nomor tak dikenal mengirim sms padaku, akupun membalas sms itu, ternyata dia adalah Leo, teman satu lesku, aku les disebuah lembaga, dan aku juga sekelas dengannya, semenjak itu ia selalu sms aku, setiap hari ia menanyakan keadaanku, aku pun merasa dekat dengannya, setiap pulang les, aku selalu ditunggunya dan kami pun pulang bersama, dia menjadi teman curhatku, setiap masalah sekolah aku ceritaka padanya,dia adalah sahabatku.

cerpen "My heart say"


My heart say

Aku memang bukan manusia sempurna, sesempurna apa yang kau inginkan. Tapi aku adalah wanita, yang bisa merasakan cinta dan kasih sayang. Berusaha tuk lupakanmu, menghilangkan segala perasaan yang kutahu hanya bisa menyakitiku. Kau bukanlah segalanya dalam hidupku, yang bisa membuatku sedih sepanjang waktu. Kau hanya angin dalam tanganku, yang tak bisa kugenggam dan pasti kan berlalu. Tapi kuyakin, kuakan dapatkan seseorang yang lebih baik darimu. Yang menerimaku apa adanya dan bisa menghargaiku, bukannya hanya datang padaku disaat kau perlu dan melupakanku saat kau jauh.

artikel remaja dan globalisasi



Budaya dalam eksistensi remaja ditengah-tengah globalisasi

Pemandangan yang sangat menakjubkan dalam kehidupan remaja saat ini adalah teknologi, dengan teknologi apapun terasa lebih mudah. Bahkan dari hal yang rumit hingga hal yang ringan pun terasa dapat teratasi dengan cepat. Memang betul, kita sebagai masyarakat dunia yang sedang hidup ditengah-tengah modernisasi globalisasi tak pantas rasanya jika ketinggalah dengan teknologi. Tapi pada kenyataannya saat ini, teknologi itu malahan disalah gunakan oleh para remaja, seperti internet, yang seharusnya menjadi media akses untuk lebih mendalami ilmu pengetahuan dan informasi malahan mereka gunakan untuk mengakses video blue film atau foto-foto yang tak senonoh. Ini menjadi suatu fenomena yang sudah biasa dikalangan remaja, walaupun hanya sebagian kecil saja yang masih menyadari bahwa itu tidaklah benar.

6 Resep Kuno Menurunkan Hipertensi

Hipertensi atau biasa disebut tekanan darah tinggi kini sudah menjadi momok yang menakutkan bagi para usia lanjut diseluruh dunia, tingkat globalisasi yang memisu pola hidup tidak sehat, serta kurangnya waktu untuk berolah raga menjadi pemicu seseorang terkena hipertensi. dibawah ini saya akan menyodorkan 6 macam resep obat kuno yang dipercaya dapat mengobati hipertensi.
1. bahan:
buah kesemek 1 buah
biji teratai 200 gram
air 750cc
caranya: biji teratai dan air dogodok menggunakan periuk tanah iat hingga mendidih dan matang. iris buah kesemek dan masukan kedalam godokan, godok hingga air tersisa 400cc. ramuan siap diminum, kesemek biasa dijual dengan diberi pupur putih.

Sabtu, 27 April 2013

Hidup Hemat dan Sederhana

Hidup Hemat dan Sederhana

"Hemat pangkal kaya" semoboyan ini mungkin sudah tak asing lagi ditelinga kita. makna dari kalimat tersebut dapat kita mengerti dengan mudah, jika kita hemat kita ya kita akan kaya. banyak orang telah menjalani hidup ini dengan hemat dan sederhana, dan mereka tak merasa kekurangan apapun, karena uang yang mereka punya dialokasikan untuk hal-hal yang memang mereka perukan, bukan untuk hal-hal mewah nan mahal.
hidup hemat, hidup sederhana. beberapa orang sepertinya "anti" dengan hal-hal seperti ini, karena gaya hidup yang sudah terbiasa mewah dan mudah, mereka membeli apa yang mereka inginkan, walaupun bukan saatnya diperlukan. hal tersebut tentunya memicu yang namanya perilaku konsumtif dalam masyarakat kita. coba kita bandingkan kehidupan di negeri kita dengan di negeri tetangga yang sudah maju, misalnya Belanda.

Jumat, 26 April 2013

Puisi tema "Nasionalis"

Pejuang yang terbuang

Dalam rana ini kuterpaku
Menatap si renta itu dalam mangu
Balutan seragam hijau
Menutupi tulang-tulang kian rapuh
Siapa sangka dia siapa
Dahulu...
Ia taruhkan jiwa dan raganya
Demi tanah yang kita pijaki kini
Namun kita seakan terlupa
Pada semangat patriotnya
Tanpa digubris pun ia tetap melangkah
Kini raganya seolah gelandangan
Mengais dinegeri sendiri
Menunggu jiwa terpanggil mati